JAKARTA, KOMPAS.TV - Dari kita untuk kita. Berbagi di masa pandemi bisa lewat banyak cara, salah satunya dengan mendonorkan darah.
Ketua Umum Palang Merah Indonesia, Jusuf Kalla, menyebut, kegiatan donor darah di hampir sebagian besar unit PMI berkurang sebagai upaya pencegahan Covid-19, salah satunya dengan menjaga jarak.
Padahal, kegiatan transfusi darah di rumah sakit, tetap berlangsung.
Dalam satu hari saja, Jakarta membutuhkan stok 700 kantong darah dan jika dirata-rata perbulan pemakaian di rumah sakit mencapai 2.000 kantong darah.
Padahal di tengah pandemi stok darah di PMI berkurang hingga 50 persen atau sekitar 300 kantong per hari.
Dari stok terbatas tersebut, golongan darah yang paling cepat habis digunakan oleh pasien adalah golongan darah A dan AB.
Padahal jumlahnya hanya 30 persen dari donasi yang didapatkan PMI.
"Seribu per hari Jakarta. Karena di Jakarta ada 192 atau berapa rumah sakit, yang butuh darah itu rumah sakit. Jadi PMI itu melayani rumah sakit, rumah sakit melayani pasiennya," ujar Jusuf Kalla.
Menipisnya stok darah di masa pandemi lah yang jadi alasan 8 organisasi yang tergabung dalam gerakan donor darah perempuan Indonesia menggelar kegiatan donor darah.
Menurut pembina Gerakan Donor Darah Perempuan Indonesia, Yanti Airlangga, gerakan ini menargetkan 500 kantong darah dalam satu hari kegiatan untuk nantinya diserahkan ke PMI.
"Bagaimana kalau kita bersatu untuk mengadakan setiap tiga bulan, sehingga akan menjadi banyak," ujar Yanti.
Rencananya acara ini akan digelar secara rutin tiap 3 bulan sekali untuk memastikan stok kantong darah tercukupi.