JAKARTA, KOMPASTV Mantan Presiden Republik Indonesia berkomentar terkait pandemi Covid-19 yang menyerang Amerika.
Menurut SBY, Amerika adalah negara yang memiliki perekonomian yang paling kuat, teknologi paling maju dengan jumlah dokter, ilmuan yang banyak.
Meski demikian, Amerika justru menjadi negara yang terparah yang terinfeksi Covid-19. Hingga saat ini (11/8), lebih dari 5,2 juta warga terserang Covid-19.
"Saya tidak tahu persis, dari pada salah nanti. Coba dilihat bareng-bareng, saya siang, malam, pagi mengikuti whats going on in the US hingga hari ini. Coba dilihat, apakah bagus atau harmonis hubungan antara pemimpin politik dengan para dokter, para ahli pandemik, para ilmuwan, klop tidak?", ujar SBY saat memberikan keterangan pers (10/8).
SBY juga mengomentari soal kepemimpinan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Menurutnya, hal tersebut perlu dilihat dan dievaluasi lebih lanjut.
"Bagaimana hubungan Presiden Trump dengan para gubernur dan wali kota? Sering cek cok. Lantas, konsisten tidak policynya? Messagesnya itu membingungkan tidak? Kalau ada mixed messages ya bingung rakyatnya. Buka atau tutup? Tutup atau buka?" pungkasnya.
Selain itu, ia juga menyoroti faktor sosial budaya masyarakat Amerika yang memiliki kebebasan untuk berpendapat dan berekspresi.
"Kemudian saya tidak tahu, apakah karena Amerika punya freedom, dia punya hak untuk memilih jalan hidupnya, mungkin juga tidak semua bisa keluar dari comfort zone mereka, sehingga disuruh tutup lock down, unjuk rasa dan sebagainya. Atau ada faktor leadership, kita tidak tahu".