KOMPAS.TV - Selama tiga minggu terakhir, angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia, masih berada di atas rata-rata dunia.
Untuk itu, bila ingin menekan angka penyebaran virus Corona, warga diharapkan waspada, dan terus patuhi protokol
Komite Penanganan Covid-19, dan pemulihan ekonomi nasional, menyebutkan hingga kini ada lebih dari 7.500 orang, meninggal dunia akibat virus Corona.
Tim Pakar Satgas Covid-19, Dewi Nur Aisyah mengatakan, angka kematian di Indonesia berada di angka 4,2 persen.
Ini, di atas angka kematian rata-rata di dunia, yang berada di angka 3,3 persen.
Meski begitu, angka kesembuhan rata-rata di Indonesia, lebih baik dibanding kondisi rata-rata di dunia.
Peningkatan kasus positif Covid-19 yang terus meningkat, karena masih ada saja warga yang abai protokol kesehetan.
Di Jakarta misalnya, Petugas Satpol PP menyisir lingkungan perumahan padat penduduk di Tambora, Jakarta Barat, dan menemukan 35 pelanggar protokol kesehatan.
Semuanya, langsung dikenakan sanksi berupa denda sebesar 250 ribu rupiah, hingga sanksi sosial, berupa membersihkan jalan selama 2 jam.
Sementara di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, terburu-buru menjadi alasan yang sering disampaikan pelanggar, ketika terjaring razia masker.
Di wilayah Kalisari, Pasar Rebo, Jakarta Timur, pelanggar dimasukan ke dalam sebuah peti selama beberapa menit, sebagai sanksi dan pengingat akan bahaya Covid-19 yang bisa berujung kematian.
Taknya Ibu Kota, di Malang, Jawa Timur, dalam razia, pengendara yang kedapatan tidak memakai masker dihukum push up dan menyanyi lagu kebangsaan.
Penerapan protokol kesehatan, menjadi langkah satu-satunya bagi warga, bila ingin menekan angka penularan.
Masyarakat harus terus waspada, dan tidak abai, karena sejumlah pakar menilai, saat ini Indonesia justru, baru mulai masuk masa pandemi dan diprediksi mencapai puncaknya pada awal semester pertama hingga pertengahan tahun 2021.