Barter Investasi di Balik Calon Vaksin Covid-19

Barter Investasi di Balik Calon Vaksin Covid-19

KOMPAS.TV - Curi start vaksin lewat jalur ganda dilakukan Indonesia untuk meremedi ekonomi dan manusia. Harap-harap cemas adalah keniscayaan pada hasil uji klinis Sinovac.
Lantas, kenapa sinovac dan kenapa Tiongkok? Kenapa kerjasamanya yakni pemerintah antar pemerintah? Jawabannya adalah realisasi investasi sang adidaya ke Indonesia.
Sudah kedodoran sejak awal masuk corona ke Indonesia, upaya "curi start" penemuan vaksin dilakukan lewat jalur ganda. Yaitu penelitian lokal di Eijkman, dan kemitraan asing dengan Sinovac Biotech, perusahaan vaksin asal Tiongkok.
Beruntung peta sudah terbaca, Indonesia enggan telat pada perkembangan vaksin demi meremedi ekonomi sekaligus menyelamatkan manusia. Tanpa vaksin, pandemi berevolusi wajah jadi kematian masal. Ekonomi mustahil bangkit jika masyarakatnya banyak menemui ajal. Sayangnya, untuk menyelamatkan diri di rumah sebagian penduduk indonesia sudah terlalu miskin.
Lalu kenapa Sinovac asal Tiongkok? Perusahaan ini rupanya punya posisi, meski baru berdiri tahun 1999. Sinovac adalah perusahaan pertama di dunia yang mengantongi izin edar vaksin influenza H1N1. Tak hanya soal kredibilitas, posisi pemerintah dengan pemerintah juga jadi kunci. ini adalah kerjasama antar negara alias GTOG.
Lalu kenapa memilih Tiongkok? Mengacungkan perang pada pandemi juga berbarengan dengan tancap gas menggaet investasi.
Pada semester satu 2020, investasi asing di Indonesia melandai. dari 212 triliun menjadi 195,6 triliun rupiah.
Tetapi investasi Tiongkok ke Indonesia tidak melempem. Memboyong sejumlah pabrik ke dalam negeri, sejak Januari sampai Juni, investasi Tiongkok adalah 2,4 miliar dollar Amerika Serikat. Juara ke-dua di Indonesia.
Relokasi pabrik juga bukan sekadar bualan. satu sudah terwujud di Subang Jawa barat, yaitu Meiloon Technology, dengan investasi 90 juta dollar atau 1,3 triliun rupiah.

vaksin covid-19,sionav biotech,tiongkok