TEGAL, KOMPAS.TV - Uang selalu membuat orang menjadi gelap mata. Itulah yang dilakukan oleh Febrinitia Budi Winarti, tersangka penipuan dan penggelapan dana deposito fiktif yang hanya bisa pasrah saat digelandang petugas Satreskrim Polres Tegal, Jawa Tengah. Bekerja sebagai karyawati Bank Perkreditan Rakyat ini telah berhasil menipu tiga orang nasabah.
Tak tanggung-tanggung, total kerugian yang diderita ketiga korban totalnya mencapai 3,7 milyar rupiah. Modusnya, tersangka menawarkan kepada korban deposito berjangka di tempatnya kerjanya, dengan bunga sebesar 10 persen setiap bulan. Namun nyatanya pelaku menggunakan bilyet deposito palsu yang ia buat sendiri menggunakan mesin scanner, dan bunga yang dijanjikan tak kunjung cair.
Awalnya para korbannya tidak menaruh curiga. Namun, perbuatan pelaku terbongkar saat tersangka tak bisa membayar bunga yang dijanjikan tiap bulan. Kecurigaan korban semakin kuat saat mereka tidak bisa menarik uangnya karena bilyetnya palsu.
Karena tak kunjung mendapatkan uangnya, para korban akhirnya melaporkan tersangka ke polisi. Tersangka sempat kabur ke luar kota, akhirnya ditangkap tim Resmob Polres Tegal Kota di rumah orang tuanya di Perumahan Mejasem Baru II, Jalan Imam Bonjol, Desa Mejasem Barat.
Aksi penipuan dilakukan sejak bulan Oktober 2019. Polisi menyita sejumlah barang bukti, mesin scanner, laptop, beberapa lembar slip setoran, dan bilyet diposito palsu. Akibat perbuatannya, tersangka dijerat pasal penipuan atau penggelapan dan pemalsuan surat atau dokumen. Polisi masih terus melakukan pendalaman, karena dimungkinkan ada keterlibatan pihak lain.
#Penipuan #Deposito #PolresTegal