Kekurangan Siswa Baru, Sekolah Terpaksa Buka Pendaftaran Offline

Kekurangan Siswa Baru, Sekolah Terpaksa Buka Pendaftaran Offline

BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tingkat SMP di Banjarmasin telah resmi usai sabtu 4 Juli 2020.
Namun sejumlah sekolah di Banjarmasin masih kekurangan siswa.
Hal ini di antaranya dialami SMP Negeri 22 Banjarmasin Di Jalan Simpang Layang Sungai Lulut Banjarmasin.
Dimana tahun ini SMPN 22 Banjarmasin menjadi satu dari sejumlah sekolah SMP negeri dengan pendaftar paling sedikit di Banjarmasin.
Kepala Sekolah SMPN 22 Banjarmasin, Muhlan Alham saat ditemui kompas.tv senin pagi (6/7/2020) mengaku terpaksa masih membuka pendaftaran secara offline.
Sebab dari hasil pendaftaran yang dilakukan secara online jauh dari harapan pihak sekolah.
Dari kuota 224 siswa baru untuk 7 rombongan belajar (rombel), hanya 53 pendaftar yang masuk atau hanya memenuhi 2 rombel.
Pihaknya tidak mengetahui pasti penyebab kurangnya peserta didik baru yang mendaftar.
Namun menduga masih banyak orantua siswa yang belum familiar dengan sistem pendaftaran online sehingga siap membuka jalur offline.
Muhlan menyebut pendaftaran offline tersebut bisa dibuka hingga jadwal masuk sekolah dimulai.
"walaupun pendaftaran telah selesai kami tetap buka secara offline. Kemungkinan masyarakat banyak belum mengerti secara online tapi kami harapkan tetap menerima jalur offline sampai waktu masuk sekolah nanti", Terang Muhlan Alham.
Kekurangan peserta didik diakui sekolah tidak hanya terjadi tahun ini.
Beberapa tahun terakhir memang terjadi penurunan jumlah pendaftar.
"tahun 2018 kemarin yang keluar (lulus) 125 orang masuk 75 orang, tahun 2019 keluar 100 orang masuk 75 orang dan tahun ini keluar 80 orang masuk baru 53 orang", tutur kepala sekolah.
Secara geografis, SMPN 22 Banjarmasin memang berada di pinggiran kota, dan jauh dari jalan raya, namun tetap memiliki bangunan sekolah yang baik dan layak.
Pihak sekolah juga telah berupaya melakukan promosi namun tetap pendaftar terus turun.

berita banjarmasin,ppdb banjarmasin,kekurangan siswa