Merdan Ghappar biasanya berpose di depan kamera, sebagai salah satu model di perusaaan ritel daring Taobao. Namun kini, sudah lima bulan keluarganya tak lagi mendengar kabarnya. Terakhir, ia mengirimkan video dan pesan dari kamp detensi Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, China.
Dalam video yang dikirimkannya, Ghappar berada di dalam ruangan kosong dengan jaring baja di jendela. Ghappar duduk diam dengan ekspresi cemas di wajahnya.
Sambil memegang kamera dengan tangan kanannya, ia memperlihatkan pakaiannya yang kotor, pergelangan kakinya yang bengkak, dan satu set borgol mengekang pergelangan tangan kirinya ke rangka logam tempat tidur - satu-satunya perabot di ruangan itu.
Selama beberapa tahun terakhir, diperkirakan lebih dari satu juta orang Uighur dan etnis minoritas lain dipaksa masuk ke dalam jaringan kamp yang sangat ketat di Xinjiang, yang dinyatakan China sebagai tempat pendidikan sukarela untuk pelatihan anti-ekstremisme. (BBC Indonesia)