MAKASSAR, KOMPAS.TV - Puluhan penghuni rumah susun sederhana di kelurahan lette, makassar, lakukan protes terkait dugaan pungutan liar, dengan mendatangi kantor pengelola rusunawa. Menyikapinya, pemerintah kota makassar, telah menonaktifkan pengelola dan menurungkan inspektorat untuk menyelidiki dugaan pungutan liar.
Sejumlah penghuni rumah susun sederhana di kelurahan lette, jalan rajawali makassar , mendatangi kantor pengelola rusunawa, yang berada di lantai dasar. Aksi protes dilakukan lantaran pengelola diduga melakukan pemungutan biaya yang tidak wajar pada sejumlah fasilitas, seperti listrik, air, dan biaya balik nama.
Menyikapi adanya pungutan liar, kepala bidang hubungan antar lembaga kesbangpol makassar, haeruddin tamrin, bersama kepala dinas perumahan dan kawasan permukiman kota makassar, fatur rahim, menyatakan telah mengganti pengelola rusunawa.
Pengelolaan rusunawa untuk sementara diambil alih dinas perumahan dan kawasan pemukiman kota makassar.
Penghuni rusunawa menilai, ada kejanggalan pada tagihan listrik dan air, periode januari hingga juli. Setelah dilakukan rekap dari data pengelola, jumlahnya tidak sinkron, dan merugikan penghuni rusunawa.
Atas kejadian ini, pemkot makassar, akan menurunkan inspektorat dan tim internal, untuk melakukan investigasi, terkait dugaan pungutan liar yang dilakukan pengelola .