KUPANG, KOMPAS.TV - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Viktor Bungtilu Laiskodat, Rabu sore tadi, menandatangani perjanjian pinjaman daerah antara Pemerintah Nusa Tenggara Timur dengan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Persero, yang berlangsung secara virtual, di aula lantai 2 Kantor Gubernur NTT.
Penandatanganan perjanjian itu sebagai tanda dimulainya Pemerintah Nusa Tenggara Timur meminjam dana lunak dari perusahaan peminjam keuangan milik Pemerintah Pusat, yang berada di bawah naungan Kementrian Keuangan.
Total dana yang dipinjam Pemerintah Provinsi NTT untuk pertama kali ini senilai Rp189,7 miliar guna membiayai pembangunan infrastruktur jalan sepanjang 189 kilometer di pulau Timor, Flores, Sumba, dan Alor.
Gubernur NTT menyatakan, pinjaman lunak yang akan dikembalikan Pemerintah NTT dalam jangka waktu tiga tahun ke depan tersebut guna mempercepat pembangunan infrastruktur, agar akses menuju destinasi wisata bisa lebih terjangkau sehingga geliat ekonomi masyarakat pun semakin maju.
"Selama ini ada jalan yang sangat buruk dan sulit dijangkau, padahal ada destinasi wisata menarik di wilayah itu. Karena itu, melalui pinjaman ini kita akan membuka akses jalan sehingga pariwisata sebagai lokomotif pembangunan semakin bergerak maju," ungkap Laiskodat dalam sambutannya.
Pemerintah Provinsi NTT juga berencana mengajukan pinjaman dana lunak melalui PT. Sarana Multi Infrastruktur (Persero) pada tahun anggaran 2021, guna pengembangan infrastruktur lainnya, sehingga dapat memacu potensi pariwisata sebagai penggerak utama pembangunan di NTT.
#DanaLunak #PinjamanDaerah #PemprovNTT