JAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan situasi persebaran corona di Jakarta sudah tak ada lagi zona merah.
"Secara umum situasinya relatif terkendali. Ada satu kelurahan yang disitu laju insident rate nya masih tinggi," kata Anies dalam konferensi pers, Rabu (01/07/2020).
Anies menyebut hal tersebut terjadi lantaran adanya peningkatan kedisiplinan pada masyarakat dalam menerapkan protokol Covid-19.
"Ada peningkatan kedisiplinan masyarakat di dalam 3 aspek penting. Satu adalah penggunaan masker. Dua adalah mencuci tangan secara rutin, dan ketiga adalah menjaga jarak. Tiga ini perlu kita jaga dan tingkatkan," lanjutnya.
Sementara terkait dengan evaluasi PSBB transisi, ada tiga unsur yang menjadi penilaian dalam indikator pantau pandemi yang disusun oleh tim Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia.
Unsur tersebut ialah epidemiologi dengan skor 75, kesehatan masyarakat dengan skor 54, serta fasilitas kesehatan dengan skor 83, sehingga total skor di DKI Jakarta adalah 81.
Anies mengatakan jika skor fasilitas kesehatan mengalami penurunan dari bulan lalu di angka 100 menjadi 83. Hal ini terjadi karena adanya tenaga medis yang terpapar corona.
"Bukan karena ada problem di dalam fasilitas kesehatan. Tapi karena ada tenaga medis yang terpapar, sehingga fasilitas kesehatannya harus ditutup. Karena ditutup, maka tidak berfungsi 100 persen," tambahnya.
DKI Jakarta yang memiliki total skor 71, lanjutnya, semestinya pelonggaran sudah dapat dilaksanakan.
"Disimpulkan bahwa PSBB transisi yang itu artinya semua kegiatan berlangsung masih dalam kapasitas 50 persen, akan diteruskan 14 hari kedepan. Jadi PSBB di Jakarta diperpanjang selama 14 hari kedepan," jelasnya.