JEMBER, KOMPAS.TV - Tanaman buah semangka milik petani tradisional di Kabupaten Jember Jawa Timur terserang hama menjelang masa pergantian musim kemarau ke musim hujan.
Akibatnya pertumbuhan buah terganggu dan daunnya menjadi kering dan keriting, petani pun gagal panen dan rugi puluhan juta rupiah.
Total ada 50 hektar lebih tanaman buah semangka milik petani tradisional di Desa Langkap, Kecamatan Bangsalsari, Kabupaten Jember, yang terserang hama virus daun.
Virus ini ditandai dengan mengeringnya daun tanaman semangka, yakni daun menguning, mengerut dan keriting.
Tanaman menjadi rusak dan kerdil sehingga pertumbuhan buah semangka menjadi lambat, kering dan layu.
Di kalangan petani, hama ini dikenal dengan virus trip, yang menyerang di masa menjelang transisi pergantian musim kemarau menuju musim hujan.
Berbagai upaya telah dilakukan petani, salah satunya dengan menambah air, pupuk dan penyemprotan cairan untuk daun. Namun tidak membuahkan hasil dan tanaman buah semangka tetap rusak.
Salah satu petani semangka, Fathul Ulum mengaku bahwa petani dipastikan gagal panen dan rugi hingga puluhan juta rupiah.
Karena dalam 1 hektar tanaman semangka membutuhkan biaya produksi hingga 45 juta rupiah.
Petani kini hanya bisa pasrah dengan kejadian, yang sudah tiga kali terjadi, karena belum diketahui obat apa yang mampu memberantas virus tersebut.
#TanamanSemangka #HamaTanaman #GagalPanen #PetaniBuah