TikTok yang 'Membakar' Hati Presiden Donald Trump

TikTok yang 'Membakar' Hati Presiden Donald Trump

KOMPAS.TV - Kapan sih hati presiden amerika serikat Donald Trump, tidak terbakar?
Apalagi kalau menyangkut semua hal dari negeri China.
Ingat 4 tahun lalu saat Trump melangkah ke gedung putih?
Yang ia lakukan ialah langsung declare perang dagang dengan China.
Hari ini kita bahas yang dekat dengan kehidupan sehari-hari, digandrungi anak-anak, bahkan candu bagi para ABG,Tiktok.
Simpul masalah kegelisahan Trump pada Tiktok atau akar masalahnya adalah Undang-Undang Intelijen China yang disahkan pada tahun 2017.
Inti bunyi dari undang-undang ini adalah, "Setiap warga negara dan organisasi di China harus mendukung upaya intelijen negara".
Landasan trump, sebenarnya tidak sepenuhnya mengada-ada.
Kedaulatan data dan privasi sering disebut banyak negara, sebagai dasar pertimbangan larangan terhadap aplikasi media sosial asal China, Tiktok.
Tapi, di konstelasi politik Amerika Serikat jelang pemilu, muncul juga dugaan bahwa ada motif politik domestik yang mendasarinya.
Trump khawatir ada propaganda yang ingin menjatuhkan kampanyenya.
Lewat tiktok sudah banyak ejekan pada kampanye-kampanye Trump.
Dari sinilah, presiden Donald Trump pada 7 Agustus menyerukan larangan aplikasi Tiktok di Amerika Serikat.
Sebagai sumber candu yang mendapat tatapan tajam Trump, selalu diawasi, apa kelebihan tiktok?
Sehingga bisa dianggap membahayakan politik Trump?
Apakah larangan Tiktok di Amerika serikat bisa ditangguhkan?
Jawabannya sangat bisa.
Jika, Zhang Yimin rela menjual unit bisnisnya di Amerika.
Jadi pengguna Tiktok di Amerika Serikat, bisa berharap-harap cemas pada kesepakatan bisnis antar korporasi dua adidaya yang "melulu" bersaing secara bisnis dan ideologi.

KOMPAS BISNIS,TIKTOK,LARANGAN TIKTOK