JAKARTA, KOMPAS.TV - Pasar otomotif dalam negeri, khususnya mobil bekas, mulai bergeliat.
Bagi anda yang berencana membeli mobil bekas dalam waktu dekat, ada beberapa hal yang tentu perlu anda perhatikan agar tetap nyaman berkendara dan tidak zonk.
Pengusaha jual beli mobil bekas, boleh sedikit bernafas lega di tengah pandemi.
Minat beli mobil konsumen rupanya sedikit bergeser. Dari semula mobil baru, ke mobil "Seken".
Budget, konon jadi salah satu pendorong gairah mobil bekas. Sebab, di satu sisi, masyarakat masih enggan memakai ransportasi publik karena risiko paparan korona.
Miki salah satu penjual mobil bekas menyebut, dalam dua bulan terakhir, ia sudah berhasil membukukan penjualan mobil bekas sebanyak 20 unit.
Padahal, sebelumnya, untuk menjual satu mobil bekas saja butuh usaha ekstra.
Apa yang harus diperhatikan saat membeli mobil bekas? Setidaknya ada dua hal saudara. Pertama, pastikan mobil yang dibeli tidak pernah terlibat kecelakaan.
Rekondisi mobil kecelakaan tidak akan optimal, hingga mengurangi kenyamanan.
Kedua, mobil bekas yang dibeli, tidak pernah tertimpa banjir. Air banjir dianggap cukup jahat, bagi sejumlah komponen mobil, terutama mesin. Selain itu, bau akibat banjir di mobil juga sulit hilang.
Pegiat otomotif, aris harvenda menambahkan, selain calon pembeli harus memastikan kondisi interior dan eksterior mobil dalam kondisi bagus, pembeli juga wajib memvalidasi surat-surat dari mobil yang akan dibeli.
Masa pandemi disebut-sebut jadi timing yang tepat bagi konsumen untuk membeli mobil bekas. Tetapi sebaliknya bagi yang mau melepas mobil bekas.
Bagaimana? Sudah siap beli mobil bekas? Jangan lupa teliti dengan jeli ya saudara, biar mobil nyaman dipakai ke manapun.