Batalyon Artileri 5/105 Tarik - PANCAGIRI adalah Satuan Bantuan Tempur organik dibawahi oleh Kodam III/Siliwangi. batalyon armed 5 memiliki Meriam tarik dimana merupakan senjata paling tua dimilik TNI AD dan kerap digunakan sejak Perang Dunia II. meriam 105 mm merupakan jenis meriam tarik (towed) dengan dua roda, yang ditarik menggunakan truk. selain handal dalam tugas kemiliteran batalyon armed 5 juga memiliki sisi humanis mulai dari kebersamaan anggota lama dan anggota baru hingga pengabdian mereka kepada masyarakat di sekitar kesatuan.
Sejarah Singkat.
Pada tanggal 27 Maret 1950 dimulailah persiapan pembentukan Yonarlap 5/88 di Pusdik Art dengan mengumpulkan para pejuang Artileri yang bergerilya di Jawa Timur pimpinan Lettu Art Ali Toha, di Jawa Tengah pimpinan Serma Sugiono dan di Jawa Barat pimpinan Serma Sambas.
Pada tanggal 13 April 1950 bertempat di lapangan Sriwijaya Cimahi, diresmikan berdirinya Yonarlap 5/88, terdiri dari Baterai Markas dan 2 Baterai Tempur dengan Markas Batalyon berkedudukan di Kp. Hanjawar Ds. Cimacan Kec. Cipanas Kab. Cianjur. Kemudian seiring dengan operasi penumpasan dan penguasaan wilayah yang diduduki DI/TII maka Markas Batalyon selanjutnya dipindahkan dari Hanjawar ke Kp. Geduk Ds. Palasari Kec. Cipanas Kab. Cianjur sampai dengan sekarang.
Batalyon Artileri Medan 5/105 Tarik mempunyai tugas pokok memberikan bantuan tembakan utama didarat secara dekat, kontinyu dan tepat pada waktunya kepada Satuan yang dibantu dengan cara menghancurkan atau melumpuhkan sasaran sasaran yang mengganggu tercapainya tugas pokok satuan yang dibantu.