KOMPAS.TV - Membuka peluang bisnis di tengah masa pandemi tidak selamanya merugikan. Seperti warga di kabupaten Kendal, Jawa Tengah, yang menjual jamu olahan dengan hasil yang menguntungkan.
Jamu tradisional selama masa pandemi, kembali banyak diminati warga dari segala kalangan.
Olahan bahan-bahan seperti kunyit asam, asam jawa, kencur serta temulawak kini bisa menjadi peluang bisnis yang menguntungkan.
Cara pengolahan bahan-bahan tersebut sebenarnya sama dengan pembuatan jamu tradisional pada umumnya. Sebelum diolah, bahan-bahan tersebut dikupas terlebih dahulu agar higienis. Sesudah bersih bahan-bahan itu lalu dihaluskan dengan cara diparut.
Setelah itu campur bahan-bahan tersebut dengan air mendidih hingga matang. Setelah matang, jamu-jamu tersebut lalu dikemas ke dalam botol jamu yang menarik dan kekinian.
Sang peracik, istiqomah dan suami mengaku, mampu memproduksi 5 liter jamu, seperti kunyit asam, temulawak, dan beras kencur, dan kemudian dikemas ke sekitar 200 hingga 300 botol ukuran 250 mililiter.
Harga 1 botol ia jual 6.000 rupiah, dan dipasarkan melalui aplikasi percakapan whatsapp, dan sejumlah media sosial.
Jamu hasil olahan istiqomah juga dijual di beberapa kota lainnya, seperti kota semarang dan batang. Menurut rencana, varian jamu miliknya akan ditambah seperti kunyit asam original, sirih, serta mix temu lawak.