SIDOARJO, KOMPAS.TV - Pihak Lembaga Pemasyarakatan Kelas 1 Surabaya di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur dibingungkan dengan minimnya alat pelindung diri bagi narapidana, yang berjumlah dua ribu lebih.
Selain itu jumlah tenaga kesehatan, yang memantau kesehatan narapidana juga tidak mencukupi, yakni hanya berjumlah 5 orang.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Lapas Kelas 1 Surabaya, Gungun Gunawan saat menggelar jumpa pers di halaman kantor Lapas Kelas 1 Surabaya, di Kecamatan Porong, Kabupaten Sidoarjo pada Kamis (20/08).
Kekhawatiran tersebut muncul setelah 2 orang narapidana positif Covid-19 dan 23 narapidana lainnya reaktif rapid test. 23 warga binaan ini tengah menjalani isolasi mandiri di 4 ruang blok kesehatan. Sedangkan 2 narapidana yang positif dirawat di RSUD Sidoarjo.
Untuk mencegah penyebaran covid 19 di dalam lapas, petugas menyemprot desinfektan di setiap sudut ruangan dalam lapas.
Namun menurut Kalapas Kelas 1 Surabaya, Gungun Gunawan, penyemprotan tersebut dinilai kurang efektif, karena jumlah penghuni lapas sudah over kapasitas, yakni 2.364 narapidana. Padahal kapasitas lapas hanya untuk 1.050 orang saja.
#LembagaPemasyarakatan #AlatPelindungDiri #TenagaKesehatan #Narapidana