KARANGASEM, KOMPASTV Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, kegiatan belajar mengajar tatap muka di sekolah dihentikan.
Hal ini untuk mencegah penyebaran virus Covid-19 menyebar di kalangan para pelajar.
Namun solusi belajar daring atau belajar online tidak mudah diterima bagi beberapa masyarakat yang kesulitan ekonomi.
Bahkan ada yang tidak mampu membeli smartphone.
Seperti I Komang Sugi, siswa SMA Negeri 3 Amlapura asal desa Seraya kabupaten Karangasem, Bali.
Kini ia harus membanting tulang jadi buruh angkut demi membeli kuota internet.
Dalam sebulan sugi harus mengeluarkan uang sebesar 65.000 rupiah untuk beli kuota.
Tidak itu saja sugi juga harus mengeluarkan uang untuk kebutuhan kehidupan sehari-hari.
Keadaan ekonomi sulit ditambah keadaan orang tua yang kurang sehat.
Sugi terpaksa harus bekerja keras agar membantu ekonomi keluarganya.
Sejak pandemi covid 19, ibunya kehilangan pekerjaan.
Sedangkan ayahnya menderita sakit stroke sehingga tidak bisa kerja.
Pemerintah lewat Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan subsidi pulsa untuk guru dan siswa masih dalam kajian.
"Untuk khususnya pulsa tentu masih ada diskusi antara kementerian mendiknas, kominfo dan tentu menkeu apakah subsidi pulsa ini bisa segera digelontorkan untuk dosen guru dan tentunya mahasiswa dan murid. "ujar Erick Thohir dalam konferensi persnya, Kamis (13/08/2020).
Namun Erick belum bisa memberikan penjelasan lebih lanjut soal rencana subsidi pulsa tersebut. sebab, bantuan ini sedang dibahas kementerian lain.
"Tapi saya gak akan menyampaikan kalau belum disepakati bersama-sama. Karena komite ini tidak memegang uang dan programnya. Kita memastikan support dan sinkronisasi."ujar Erick.