JAKARTA, KOMPAS.TV - Dalam pidato laporan nota keuangan pemerintah, Presiden Joko Widodo menyampaikan target kebijakan pemulihan ekonomi negara untuk dapat mendorong tercapainya pembangunan negara di tahun 2021.
Ada empat program besar yang akan menjadi fokus dalam RAPBN 2021 yakni ketahanan pangan, penguatan sektor industri, serta pendidikan dan kesehatan.
Total ada lebih dari 43 juta pelajar Indonesia yang tak terakses pelajaran daring di tengah pandemi.
Sebagian besar karena masalah infrastruktur telekomunikasi yang belum mumpuni.
Sektor digitalisasi dan pendidikan inilah yang juga menjadi salah satu fokus APBN 2021.
Optimis dan realistis jadi kunci asumsi RAPBN 2021.
Ketahanan pangan menjadi sektor pertama yang menjadi fokus dalam RAPBN 2021.
Kementerian Pertanian, PUPR, Agraria dan Tata Ruang, hingga Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan akan bekerja sama di sektor ini.
Kedua adalah penguatan sektor industri melalui pusat kawasan industri yang direvitalisasi atau membuka kawasan.
Selanjutnya infrastruktur dan teknologi komunikasi dan informasi karena dapat meningkatkan kemampuan produktivitas belanja negara.
Menkominfo menjadi terdepan untuk menyambungkan puskesmas, desa, sekolah, hingga madrasasah di daerah terpencil.
Terakhir, pendidikan dan kesehatan yang besar anggarannya sudah ditetapkan undang-undang.
Asumsi RAPBN 2021 memang harus optimistis walau tetap realistis karena di tengah ketidakpastian dampak Covid-19.
Untuk membahas lebih lanjut terkait pidato nota keuangan dan RAPBN 2021, simak dialog bersama Kepala Badan Kebijakan Fiscal, Febrio Nathan Kacaribu, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia, Hariyadi Sukamdan, Direktur Riset Core Indonesia, Piter Abdullah, serta Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Industri, Kwik Kian Gie.