Tenda Pengungsian Minim Protokol Kesehatan, Warga Mulai Keluhkan Sakit

Tenda Pengungsian Minim Protokol Kesehatan, Warga Mulai Keluhkan Sakit

LUWU UTARA, KOMPAS.TV - Korban banjir bandang di Luwu Utara Sulawesi Selatan, masih menempati tenda pengungsian di daerah perbukitan Dusun Meli, Sabtu malam.
Warga menempati tenda pengungsian, dengan protokol kesehatan yang masih minim.
Satu tenda pengungsian seperti ini, dihuni oleh 10 hingga 15 orang.
Hal ini menyebabkan aturan jaga jarak, sulit diterapkan.
Beberapa pengungsi mulai mengeluhkan sakit, seperti luka akibat material banjir bandang, ataupun sejumlah keluhan lainnya.
Dokter yang menangani para pengungsi, tetap menggunakan alat pelindung diri. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penularan covid-19.
Ada 6 Kecamatan terdampak banjir, dan lebih dari 14 ribu orang mengungsi akibat banjir yang menerjang pada Senin lalu.
Ini gambar pantauan udara banjir di Luwu Utara, Sulawesi Selatan, yang dilakukan oleh personel TNI Angkatan Udara.
Pesawat CN 295 Tail Number A-2909 ini diterbangkan oleh kapten penerbang Gilang, memantau lokasi-lokasi yang terdampak banjir bandang.
Banjir berdampak di 6 kecamatan yakni Masamba, Sabbang, Beabunta, Baebunta Selatan, Malangke, dan Malangke Barat.
Data Polda Sulsel menyebutkan hingga Sabtu, banjir di Luwu Utara menyebabkan korban meninggal dunia hingga 36 orang.
Tim DVI Biddokes Polda Sulawesi Selatan, telah menerima korban sebanyak 12 jenazah.
Dari 12 jenazah terdapat 5 orang teridentifikasi, sementara 2 jenazah belum teridentifikasi dan masih dalam pemeriksaan.

BANJIR BANDANG,LUWU UTARA,KORBAN BANJIR